Karya Sastra Anak : Jerapah yang Kesepian
“Jerapah
yang Kesepian”
Di
sebuah hutan yang indah, hiduplah sekumpulan binatang yaitu beruang, kijang,
rusa, kura-kura, kelinci, serigala, tupai, gajah, kuda nil, monyet, jerapah dan
si singa sang raja hutan. Setiap hari mereka saling bertemu dan menyapa satu
sama lain. Mereka juga saling berbagi makanan.
Tidak semua binatang di hutan mau berbagi makanan, seperti
jerapah. Jerapah adalah binatang yang rakus dan angkuh di hutan, karena
terkadang jerapah tidak mau berbagi makanan dengan binatang lain. Itulah yang
menyebabkan semua binatang di hutan merasa jengkel kepada jerapah.
Jerapah : “Bolehkah
semua daun ini aku makan ?”.
Rusa : “Ayo kita makan bersama jerapah”.
Jerapah : “Tidakkk. Aku sangat lapar. Aku ingin
makan semua ini sendirian”.
Rusa :
“Kenapa kau sangat rakus dan angkuh jerapah ? kita harus saling berbagi”.
Jerapah : “Aku kan sudah bilang, Aku sangat lapar”.
Setelah mendengar keributan tersebut singa si raja hutan
pun
muncul.
Singa : “Ada keributan apa ini ?”.
Rusa : “Begini singa, jerapah ingin memakan semua
makanan ini dan tidak mau berbagi, sedangkan kami semua juga lapar”.
Singa :
“Apakah benar kau ingin memakan semua ini jerapah”. Tanya singa kepada jerapah.
Jerapah : “Iya benar. Memangnya kenapa ? Aku sangat
lapar”.
Singa : “Kenapa
kau sangat rakus dan angkuh jerapah ? jika kau memang ingin makan sepuasmu maka
carilah makananmu di luar hutan”.
Jerapah : “Baik aku akan pergi dan mencari makanan
sendiri”.
Karena singa sangat marah kepada jerapah, akhirnya jerapah di
usir keluar dari hutan oleh singa. Jerapah menerimanya dengan senang hati dan
tidak ada rasa bersalah sedikitpun kepada teman-temannya. Jerapah pun pergi
meninggalkan hutan dan hidup sendiri dan menikmati makanannya sendiri.
Jerapah sangat senang berada jauh dari
teman-temannya. Dia bisa menghabiskan semua makanannya sendiri tanpa harus
berbagi.
“syukurlah singa
mengusirku dari hutan. Aku bisa menikmati semua makanan ini sendiri tanpa harus
berbagi dengan yang lain”. Pikir jerapah.
Jerapah pun hidup
Sendiri di luar hutan
meninggalkan semua
teman-temannya.
Semua binatang sedang membicarakan si jerapah yang serakah
dan angkuh itu. Mereka senang karena jerapah di usir dari hutan, karena jerapah
selalu mengambil makanan mereka dan tidak mau berbagi dengan binatang lainnya.
Namun mereka juga merasa kasihan kepada jerapah karena
jerapah tidak memiliki teman lagi.
Rusa
: “Sekarang jerapah ada dimana yaa ?”.
Kelinci : “Aku tidak tahu. Mungkin jerapah sedang
makan sepuasnya di luar hutan sana”.
Rusa :
“Apa kau tidak merindukan jerapah ?”.
Kelinci : “Sebenarnya aku merindukan jerapah tapi
karena sikap jerapah sendirilah yang menyebabkan dia di usir dari hutan”.
Rusa :
“Apakah jerapah akan kembali ke hutan ?”.
Kelinci : “Aku tidak tahu.
Kita tunggu saja
apakah jerapah
akan kembali
atau tidak”.
Pada suatu hari jerapah merasa sangat kesepian jauh dari teman-temannya. Jerapah
mengatakan di dalam hatinya “Apa yang telah aku lakukan ? mereka semua adalah
teman-temanku, mengapa aku angkuh, serakah dan sombong kepada mereka”.
Jerapah sangat menyesal atas apa yang telah dia lakukan
selama ini kepada teman-temannya di hutan. Akhirnya jerapah memutuskan untuk
kembali ke hutan dan meminta maaf kepada teman-temannya di hutan. Namun jerapah
ragu apakah teman-temannya bisa menerima dia kembali.
“Aku kesepian, aku
ingin kembali ke hutan berkumpul dengan teman-teman. Tapi aku takut mereka
masih marah dan tidak mau menerima aku lagi”. Pikir jerapah.
Tapi jerapah tetap ingin kembali ke dalam hutan dan
berkumpul bersama
teman-
temannya. Jerapah
memutuskan untuk tetap
kembali ke dalam hutan
dan meminta maaf kepada
semua teman-temannya.
Akhirnya jerapah kembali ke hutan. Dan saat itulah jerapah
bertemu dengan singa.
Singa :
“Kenapa kau kembali jerapah ?”.
Jerapah : “Maafkan aku singa”.
Singa :
“Maaf untuk apa ?”.
Jerapah : “Maaf untuk sikapku yang rakus dan angkuh
kepadamu dan kepada teman-teman yang lain singa. Hidup sendiri itu membuatku
sangat kesepian. Terimalah aku kembali singa. Aku janji akan merubah semua
sikapku”.
Kemudian
semua binatang di hutan berkumpul dan menghampiri jerapah.
Kelinci : “Kami sudah memaafkanmu jerapah. Kami juga
merindukanmu”.
Jerapah : “Aku juga merindukan kalian. Terima kasih sudah mau
menerimaku kembali”.
Akhirnya jerapah tidak lagi merasa
kesepian dan jerapah kembali
berkumpul
bersama teman-temannya di
hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar